Selasa, 29 April 2008

Jember Dulunya


Cikarang. Sebagai orang Jember yang tahu banyak soal sejarah kota Jember, nggak heran kalo aku sempat terkesima saat aku buka-buka artikelnya arek-arek alumni SMA 1 Jember. Setelah sekian lama aku jauh dari kota bersejarah buatku itu (sejarah karena dia adalah saksi dari kenakalanku dan teman-temanku saat aku masih dipelihara di sana), sehingga aku merasa seolah-olah aku sedang berada di satu toko es krim bernama "Toko Domino".

Toko Domino sudah dikenal entah tahun berapa. Yang jelas, ibuku kalo nongkrong sama temen-temennya saat muda ya di sana. Toko Domino.

Nggak jauh dari Toko Domino itu, kita jalan kaki ke timur, ketemu Mesjid Agung Jember, ada pertelon (pertigaan) belok kiri sedikit, di sebelah timur Rumah Dinas Bupati Jember (yang ndodoli tembok untuk dibuat instalasi listriknya itu aku) ada Kantor Pos Jember.

Di blognya Alumni SMA 1 Jember itu saya menemukan foto dari Kantor Pos Jember jaman dulu. Kontan saja aku terbang dari Cikarang ke Jember, mengenang masa-masa nakalku ngerjain orang yang sebenarnya sangat berjasa bagiku dan teman-teman di STM Negeri Jember. Karena di halte depan Kantor Pos ini, aku dan teman-teman biasanya transit untuk mbolos bareng-bareng.

Salam untuk Guru-Guruku di STM Negeri Jember:

Pak Dasuki (Kepala Sekolah), Pak Didik (Kepala Jurusan Listrik), Bu Lilik (Wali Kelas 2L1 & Guru Agama kelas 2 & 3), Bu Muharyati (Bu Har Wali Kelas 1L1 & Ilmu Listrik kelas 1), Bu Tin (Instalasi Listrik Dasar kelas 2 & 3), Pak Furqon (Wali Kelas 3L1 & Jaringan Distribusi/Jardis), Pak Yasin (Ilmu Listrik Kelas 3), Pak Mada (Instalasi Komersil), Pak Sukron (English kelas 3), Pak Denan (Instalasi Motor Listrik), Pak Yasin (Ilmu Listrik kelas 3), Pak Yunus (Sejarah), Pak Hari (Dasar-dasar Listrik), Bu Win (Fisika Kimia), Bu Tatik (Math kelas 1 & 2), Pak Nyoto (Math kelas 3), Pak Totok (Dasar-dasar Elektronik), Bu Umi (PPKn kelas 3), Bu Indah (English kelas 1), Bu Rina (English kelas 2), Pak Soleh dan Pak Cuk (Olah Raga kelas 1, 2, 3), Pak Indah (Fisika kelas 1), Pak Mashudi (Guru Agama kelas 1), Bu Ema (Bahasa Indonesia), Bu Nanik (Pengelolahan Usaha) dan Guru-guru yang lain yang nggak kesebut. Minta maaf karena banyak salah yang dibuat saat itu.

Teman-Temanku:

Sodik (Ketua Kelas 1L1), Amin (Ketua Kelas 2L1), Firman (Ketua Kelas 3L1), Herry, Sugeng, Fatahillah, Ipul, Abdullah, Rauf, Samsul, Anam, Rahayu, Khafi, Bangun, Arman, Andrik, Mamat, Eko, dan banyak lagi. Aku sampai lupa teman-teman nakalku.

Kalo ada temen-temen seangkatan maupun nggak seangkatan. Please contact-contact lah. Aku ada di a_hadiawan@hotmail.com. Tak Enteni Yo...

andriyanto hadiawan. STM Negeri Jember Alumni 1998. Sing ngerti web te'e STM Negeri Jember tolong aku di informasi. Suwun.

Rabu, 09 April 2008

Beberapa orang keracunan akibat...


Cikarang. Sebuah tragedi terjadi di sebuah perusahaan di Kawasan Industri Jababeka Tahap II. Satu kejadian yang tidak pernah diduga oleh pihak manapun. Satu kemungkinan yang terjadi malah tidak terjadi. Dan tanpa diketahui darimana asalnya, bom itu meledak di tengah-tengah kantor yang sedang dipadati oleh karyawan perusahaan tersebut. Sontak semua terkapar. Lemah tak berdaya.

Whue...k, whue...k

Pagi itu, memang waktunya karyawan menerima gaji. Salah seorang karyawan menghembuskan angin misterius ke udara bebas. Namanya kantor, pastinya ada AC, jendela tertutup rapat, para staff menyemprotkan parfum terbaiknya. Namun, semua itu harus luluh lantak oleh seseorang yang hingga saat artikel ini ditulis, belum diketahui siapa pelakunya.

Entah apa yang dimakan semalam. Tapi yang pasti, gas itu mirip sekali dengan bau jengkol. Ya, kemungkinan sang pelaku telah menelan 10kg jengkol mentah, ditambah 5kg pete, dan 100 ikat daun simbu'an (sejenis daun berbau busuk setalah dimakan).

Seluruh penghuni kantor menggelepar. Beberapa orang hingga mengeluarkan isi perutnya yang hanya berisi air lantaran memang belum sarapan, padahal setiap jam makan siang, mereka sering kali saling meledek dengan istilah-istilah super nggilani.

"Aku nggak pernah bau kentut sebau ini. Ini benar-benar kentut yang (.../tiiiit/sensor)." Aku seorang staff sambil tertawa ngakak dan menahan mual perutnya.