Minggu, 23 Agustus 2009

Pertama Kali Ada dan Tersedia

Mereka adalah tangan-tangan yang pertama kali menyentuhku
Mereka adalah telinga-telinga yang pertama kali mendengar tangisku
Mereka adalah mata-mata yang pertama kali memandangku penuh kebanggaan

Melalui tangan, telinga dan mata mereka itu, hati-hati mereka merengkuh hatiku
Dan perhatian itu tertumpah padaku

Ketika usiaku 10, mulutku merengek meminta sepatu
Tidak dalam hitungan hari sepatu itu ada di depanku

Saat di usia 10, air mataku mengalir karena sedih
Tangan bapakku merengkuhku untuk menenangkan
Hilangkan sedihku
Buatku kembali tersenyum

Saat aku 10 tahun, aku berteriak karena perutku lapar
Jemari ibuku menyuapkan nasi dengan lauk kesukaanku
Sejumput nasi dengan secuil ikan tuna masuk ke dalam mulutku
Hingga perutku kenyang dan tidak berteriak lagi
Teriakku berubah menjadi tertawa riang

Dan mereka tersenyum dapat membuatku bahagia

Semalam aku bertanya pada diriku
Tepatnya pada hatiku
Juga otakku

Kemana pertama kali perhatian ini tertuju setelah kaki berdiri tegak?
Perhatian ini tertuju pada seorang kekasih yang sekarang entah ada dimana, bukan pada mereka

Kepada siapa belai itu pertama kali diberikan?
Belai itu diberikan pada seorang pelacur yang menginginkan uang pemberian bapak-ibuku
Bukan pada bapak-ibu belai itu diberikan saat mereka tua

Untuk siapa uang hasil kerjaku pertama kali kubelanjakan ?
Uang itu habis di restoran untuk mentraktir teman-teman yang baru kukenal
Bukan untuk keluargaku yang telah membiayai hidupku

Saat aku kekurangan
Yang pertama kali ada di otakku adalah minta bantuan pada keluarga
Tapi dimana aku saat keluargaku butuh bantuan
Keluarga menjadi tempat terakhir untuk mengulurkan tangan

Ketika aku didera sebuah cobaan
Yang pertama terlintas adalah pulang ke keluarga
Tapi dimana aku saat satu dari keluargaku mendapat deraan
Lari menjauh agar tidak menambah beban yang kuciptakan sendiri

Saat perempuan itu butuh perhatian
Aku datang dan memberikan apa yang dia inginkan
Tapi tidak sedetik pun kusisakan waktu ku meski hanya sekedar telepon menanyakan bagaimana kabar keluargaku

Pertama kali aku ada
Mereka tersedia untuk segala keinginan dan kebutuhanku

Tapi aku hilang
Dan tidak menyediakan hati serta diriku untuk mereka

Pulanglah...
Keluargamu membutuhkan hadirmu...

Negeri(-nya) [Bermental] Maling

{baca = Negerinya Maling / Negeri Bermental Maling / Negeri Maling}

Sudah berapa kali sih malaysia itu mencuri milik kita..???
1. Batik
2. Reog Ponorogo
3. Lagu Rasa Sayange
4. Angklung
5. Tari Pendet
6. Tari Kuda Lumping (Jaranan)
7. Pulau Sipadan Ligitan
8. Berencana maling di Blok Ambalat, sampai kejar-kejaran hingga perlu terbirit-birit ambil jalan zig-zag biar gak kena tembak sama TNI-AL
9. Hak-hak TKI yang kerja di Negeri Maling itu
10. Pemukulan, penganiayaan, belum lagi gaji yang gak diberikan
11. Noordin Top yang ngebom negeri Indonesia, kenapa gak ngebom negerinya sendiri yang sudah jelas maling yang perlu diberantas.

Itu sih baru beberapa saja (yang ketauan), itupun dipakai untuk jualan, jual pariwisata mereka.
Dasar Negara Pencuri
Aparatnya kenapa mengijinkan milik orang lain dipakai untuk kepentingan mereka
Ya berarti aparatnya juga maling
Warganya juga pastinya Maling

Kayaknya kita (harus) mesti berhati-hati dengan tetangga yang maling
Pertanyaannya sekarang adalah:
APALAGI YA YANG MAU DICURI SAMA MALING ITU..??