Rabu, 23 Desember 2009

Black to Grey to White (Only God Who Knews)



Kita tidak pernah tahu, bagaimana seseorang berproses
Dari putih menjadi abu-abu
Dari abu-abu menjadi hitam
Atau sebaliknya.
Terkait dengan apapun kombinasi dari proses seseorang itu
Baru saja saya bertemu dengan seseorang yang telah mulai terlihat hasil dari berprosesnya
Sangat natural, tidak munafik dan sok idealis



Sebut saja namanya ’Rosi’

Beberapa tahun lalu saya mengenalnya sebagai preman di satu kawasan industri di Cikarang. Sayapun pernah berkonflik dengannya. Saat itu konflik terjadi antara perusahaan tempat saya bekerja dan Rosi (yang saat itu membawa seorang calon karyawan dan DIHARUSKAN diterima sebagai karyawan). Itu awalnya kenapa setiap nama Rosi disebut, saya sudah ill feel.

Namanya juga preman, kemana-mana bawaannya hanya petentang-petenteng. Tidak ada nilai positif yang melekat di dirinya.

Kabar terakhir Rosi bekerja pada seorang Bos asal India. Sebagai driver.
Mendengar itu saya sempat kaget. Nggak percaya. Asli nggak percaya. Bagaimana bisa orang seperti Rosi bisa bekerja, apalagi sebagai driver. Rosi yang biasa bekerja semau dia, apapun semau dia, lah...malah jadi driver yang notabenenya mesti nurut sama Bos-nya.

Tapi malam ini, saya bertemu dengannya. Dia malah curhat. Bahwa dia sudah resign dari tempatnya bekerja sebagai driver dari seorang Bos asal India.

Rosi bertutur dengan dialek sundanya yang kental dan agak cadel.

Kenapa?

Karena istri Bos-nya selalu mau jalan-jalan. ”Bukan masalah capek mas, saya cuman dibayar 3ribu per jam. Kerja 12 jam cuman dapet 36ribu. Kalo jalan sama Sang Istri, saya nggak dikasih makan. Mau ke warung, takut dia selesai belanjanya. Saya kan jadi repot. Pernah keluar jalan-jalan sampek jam 11malam. 1ribu pun saya nggak dapet, padahal saya nungguin dia sampek nggak makan, sampek diusir sama tukang parkirnya, soalnya parkirnya udah kelamaan. Kalo sama Sang Suami, dia pengertian. Waktunya makan saya dibeli’in chicken, waktunya sholat saya disuruh sholat dulu, kalo dia visit ke satu tempat, dia kasih tau berapa lama dia di dalam.”

”Waktu saya resign, saya disuruh ambil gaji ke Jakarta, lumayan sih, saya kerja kurang lebih 20hari, tapi saya nggak mau ribet. Akhirnya Bos kasih saya gym equipment. Nilanya katanya 10juta, tapi saya bingung mau ngejual kemana, gak laku-laku.”

”Saya juga punya jualan, aksesoris dari magnet. Kalo mas mau, beli aja. 150ribu. Gak dibayar sekarang juga gak papa, besok aja. Soalnya buat modal hidup di tempat baru nanti. Saya diterima kerja di daerah xxx mulai kerja hari senin besok. Saya gak punya bekel. Malu mau minta sama orang tua.”

--
Dari kejadian itu, aku sempat berpikir. Bagaimana seorang preman (saat dulu) bisa bener-bener berubah, 180ยบ.
Dia telah bertransformasi.
Semoga
From black to grey
From grey to white


Hanya Alloh yang tahu apa yang sebenarnya tersembunyi di dalam hati.
Alhamdulillah, thanks God for lesson today.