Rabu, 28 Januari 2009

Letih Banget Hari Ini..

Malam ini...
Telah lewat keinginan untuk tidur, padahal mata sudah terasa sangat sepet...sepet pol...

Melihat kembali semua yang terjadi hari ini...
Begitu melelahkan.

Vendor meeting, alhamdulillah..., meski bukan the best vendor, tapi nama perusahaan terbaikku ini nggak terpampang saat diperlihatkan slide The Worst Vendor.

Keliling-keliling ketemu calon customer...
Nggak ada good news yang bisa saya dengar...
Perut kelaparan karena nggak ada camilan seperti di kantor
Kalo udah nyetir, ada sesuatu di otak yang diputer-puter, kemana customer selanjutnya sambil pencet-pencet handphone, sudah lupa sama yang lain-lain.

Nyampek kantor sekitar jam 5 sore...
Suasananya nggak enak, gak pahit sih, tapi ada sesuatu yang nggak enak, hambar, ada tertawaan yang disembunyikan, ada ledekan yang ditahan...
Heh...aku tahu apa itu...telah terjadi kebocoran...

Seorang teman mencoba menetralkan keadaan.
"Pulang ajalah...udah kelihatan capek juga."

Ya...
Aku memang capek...
Berangkat jam 5.45 pagi dari rumah, ngejar waktu buat vendor meeting, jalanan macet ruwet dan panas, customer gak ada good news, balik ke kantor...e, nggak enak sama sekali.

Jam 9 malem ini aku ngetik di wartel...
Moto yo wis sepet...
Weteng yo wis luwe...
Tapi utekku jek muterrrrr ae....

Yo wis lah...ngono ae...wis tutupen komputermu...
(kanggo sopo sing moco...gak usah dikomentari, sing nulis iki lagi kumat mendeme, cankemku ngoceh terus gak meneng-meneng)

Kamis, 15 Januari 2009

Sebuah Berita yang (mungkin) Belum Pernah Anda Dengar




Sebelum membaca forward-an dari seorang sahabat ini, saya berpikir ini adalah berita biasa. Terus terang sejarah ini belum pernah diajarkan pada saat saya sekolah.


Benar-benar menggugah hati saya sebagai warga negara Indonesia Raya, bangsa yang Besar dan akan selalu tumbuh semakin besar, sebesar penghargaan kita pada para moyang pejuang, dan bangsa-bangsa di dunia yang mendukung berdirinya Indonesia Raya.



-dari milis tazkiaalumni-

YANG BELUM TAU BIAR PADA TAU........Ngapain sih repot-repot turun kejalan mendukung Palestina, bikin macet jalan doang??! Pake kibar-kibarin bendera mereka lagi….

Kalau ada ribut-ribut di negara-negara Arab, misalnya di Mesir, Palestina, atau Suriah, kita sering bertanya apa signifikansi dukungan terhadap Negara tersebut. Misalnya hari ini ketika Palestina diserang. Ngapain kita ( Indonesia ) sibuk sendiri ?


Btw, buat yang kepikir kayak gitu...


Semoga info berikut membantu menyadarkan kita (Bangsa besar Indonesia )


Kita sebagai orang Indonesia malah berhutang dukungan untuk Palestina dan negara arab lain. Dari sumber yang saya peroleh (insyaallah shahih):

Sukarno-Hatta boleh saja memproklamasikan kemerdekaan RI de facto pada 17 Agustus 1945, tetapi perlu diingat bahwa untuk berdiri (de jure) sebagai negara yang berdaulat, Indonesia membutuhkan pengakuan dari bangsa-bangsa lain.


Pada poin ini kita tertolong dengan adanya pengakuan dari tokoh tokoh Timur Tengah, sehingga Negara Indonesia bisa berdaulat.Temen-temen tau tidak bahwa gong dukungan untuk kemerdekaan Indonesia ini dimulai dari Palestina dan Mesir, seperti dikutip dari buku "Diplomasi Revolusi Indonesia di Luar Negeri" yang ditulis oleh Ketua Panitia Pusat Perkumpulan Kemerdekaan Indonesia , M. Zein Hassan Lc.

M. Zein Hassan Lc. Lt. sebagai pelaku sejarah, menyatakan dalam bukunya pada hal. 40, menjelaskan tentang peranserta, opini dan dukungan nyata Palestina terhadap kemerdekaan Indonesia , di saat negara-negara lain belum berani untuk memutuskan sikap.

Dukungan Palestina ini diwakili oleh Syekh Muhammad Amin Al-Husaini -mufti besar Palestina- secara terbuka mengenai kemerdekaan Indonesia :".., pada 6 September 1944, Radio Berlin berbahasa Arab menyiarkan 'ucapan selamat' mufti Besar Palestina Amin Al-Husaini (beliau melarikan diri ke Jerman pada permulaan perang dunia ke dua) kepada Alam Islami, bertepatan 'pengakuan Jepang' atas kemerdekaan Indonesia .

Berita yang disiarkan radio tersebut dua hari berturut-turut, kami sebar-luaskan, bahkan harian "Al-Ahram" yang terkenal telitinya juga menyiarkan." Syekh Muhammad Amin Al-Husaini dalam kapasitasnya sebagai mufti Palestina juga berkenan menyambut kedatangan delegasi "Panitia Pusat Kemerdekaan Indonesia " dan memberi dukungan penuh.

Peristiwa bersejarah tersebut tidak banyak diketahui generasi sekarang, mungkinjuga para pejabat dinegeri ini. Bahkan dukungan ini telah dimulai setahun sebelum Sukarno-Hatta benar-benar memproklamirkan kemerdekaan RI.Tersebutlah, seorang Palestina yang sangat bersimpati terhadap perjuangan Indonesia, Muhammad Ali Taher. Beliau adalah seorang saudagar kaya Palestina yang spontan menyerahkan seluruh uangnya di Bank Arabia tanpa meminta tanda bukti dan berkata: "Terimalah semua kekayaan saya ini untuk memenangkan perjuangan Indonesia .."

Temen-temen. ...berapa uang kita yang sudah diperuntukan kepada mereka yang dulu telah membantu moyang kita...?????

Dukungan mengalir setelah itu. Di jalan-jalan terjadi demonstrasi- demonstrasi dukungan kepada Indonesia oleh masyarakat Timur Tengah.Ketika terjadi serangan Inggris atas Surabaya 10 November 1945 yang menewaskan ribuan penduduk Surabaya , demonstrasi anti Belanda-Inggris merebak di Timur-Tengah khususnya Mesir. Sholat ghaib dilakukan oleh masyarakat di lapangan-lapangan dan masjid-masjid di Timur Tengah untuk para syuhada yang gugur dlm pertempuran yang sangat dahsyat itu.

Yang mencolok dari gerakan massa internasional adalah ketika momentum Pasca Agresi Militer Belanda ke-1, 21 juli 1947, pada 9 Agustus. Saat kapal "Volendam" milik Belanda pengangkut serdadu dan senjata telah sampai di Port Said.

Ribuan penduduk dan buruh pelabuhan Mesir berkumpul di pelabuhan itu. Mereka menggunakan puluhan motor-boat dengan bendera merah putih –tanda solidaritas- berkeliaran di permukaan air guna mengejar dan menghalau blokadeterhadap motor-motor- boat perusahaan asing yang ingin menyuplai air & makanan untuk kapal "Volendam" milik Belanda yang berupaya melewati Terusan Suez , hingga kembali ke pelabuhan.

Temen-temen gimana rasannya saat melihat bendera kita di kibarkan oleh bangsa lain dengan kesadaran penuh menunjukan rasa solidaritasnya. ..????

Karena mereka peduli.


Wartawan 'Al-Balagh' pada 10/8/47 melaporkan:"Motor-motor boat yang penuh buruh Mesir itu mengejar motor-boat besar itu dan sebagian mereka dapat naik ke atas deknya. mereka menyerang kamar stirman, menarik keluar petugas-petugasnya, dan membelokkan motor-boat besar itu kejuruan lain."

Melihat peliknya usaha kita untuk merdeka, semoga bangsa Indonesia yang saat ini merasakan nikmatnya hidup berdaulat tidak melupakan peran bangsa bangsa Arab, khususnya Palestina dalam membantu perdjoeangan kita.Temen-temen, setelah baca cerita ini sayapun tidak memaksa (kalau merasa keberatan) untuk turun kejalan, memberi sumbangan dana atau apalah namannya.

Saya juga belum paham betul duduk permasalah yang begitu ruwet di palestina. Setidaknya kita diingatkan bahwa kenikmatan kita hari ini, tidak lepas dari bantuan moyang mereka jua………….dan saya hanya menegur diri saya sendiri, bahwa disana (palestina) sedang ada musibah kemanusiaan. Sebagaimana Indonesia puluhan tahun yang lalu.


One man one dollar to save palestina!!! !!!!

Rabu, 07 Januari 2009

Welcome to My House

Selamat datang di rumahku…
Not very good, not very big, but I think enaough for all activity.
Rumah tempat aku menghenyakkan badan selepas kerja, tempat di mana aku menyiapkan banyak hal untuk istriku yang nggak juga datang.
Rumah yang kuperuntukan bagi anak-anakku yang juga belum datang bersama ibunya.
Aku melengkapinya dengan semua kebutuhan mereka.
Rumah ini juga tempat dimana segala perjuangan hidup dilakukan

Selasa, 06 Januari 2009

..Hidup adalah sebuah pilihan. Saat kamu membuang seluruh masalah, setiap keadaan adalah sebuah pilihan..

Forward dari seorang teman.
Semoga saat ini kita bisa mulai untuk belajar...



-Menjadi orang yang berpikir positif-

Jerry adalah seorang manager restoran di Amerika. Dia selalu dalam semangat yang baik dan selalu punya hal positif untuk dikatakan. Jika seseorang bertanya kepadanya tentang apa yang sedang dia kerjakan, dia akan selalu menjawab, "Jika aku dapat yang lebih baik, aku lebih suka menjadi orang kembar!"

Banyak pelayan di restorannya keluar jika Jerry pindah kerja, sehingga mereka dapat tetap mengikutinya dari satu restoran ke restoran yang lain. Alasan mengapa para pelayan restoran tersebut keluar mengikuti Jerry adalah karena sikapnya.

Jerry adalah seorang motivator alami. Jika karyawannya sedang mengalami hari yang buruk, dia selalu ada di sana, memberitahu karyawan tersebut bagaimana melihat sisi positif dari situasi yang tengah dialamai.

Melihat gaya tersebut benar-benar membuat aku penasaran, jadi suatu hari aku temui Jerry.

Akupun bertanya padanya, "Aku tidak mengerti! Tidak mungkin seseorang menjadi orang yang berpikiran positif sepanjang waktu. Bagaimana kamu dapat melakukannya? "

Jerry menjawab, "Tiap pagi aku bangun dan berkata pada diriku, aku punya dua pilihan hari ini. Aku dapat memilih untuk ada di dalam suasana yang baik atau memilih dalam suasana yang jelek. Aku selalu memilih dalam suasana yang baik. Tiap kali sesuatu terjadi, aku dapat memilih untuk menjadi korban atau aku belajar dari kejadian itu. Aku selalu memilih belajar dari hal itu. Setiap ada sesorang menyampaikan keluhan, aku dapat memilih untuk menerima keluhan mereka atau aku dapat mengambil sisi positifnya. Aku selalu memilih sisi positifnya."

"Tetapi tidak selalu semudah itu," protesku.

"Ya, memang begitu," kata Jerry,
"Hidup adalah sebuah pilihan. Saat kamu membuang seluruh masalah, setiap keadaan adalah sebuah pilihan. Kamu memilih bagaimana bereaksi terhadap semua keadaan. Kamu memilih bagaimana orang-orang disekelilingmu terpengaruh oleh keadaanmu. Kamu memilih untuk ada dalam keadaan yang baik atau buruk. Itu adalah pilihanmu, bagaimana kamu hidup."

Beberapa tahun kemudian, aku dengar Jerry mengalami musibah yang tak pernah terpikirkan terjadi dalam bisnis restoran: membiarkan pintu belakang tidak terkunci pada suatu pagi dan dirampok oleh tiga orang bersenjata. Saat mencoba membuka brankas, tangannya gemetaran karena gugup dan salah memutar nomor kombinasi. Para perampok panik dan menembaknya. Untungnya, Jerry cepat ditemukan dan segera dibawa ke rumah sakit.

Setelah menjalani operasi selama 18 jam dan seminggu perawatan intensif, Jerry dapat meninggalkan rumah sakit dengan beberapa bagian peluru masih berada di dalam tubuhnya.

Aku melihat Jerry enam bulan setelah musibah tersebut. Saat aku tanya Jerry bagaimana keadaannya, dia menjawab, "Jika aku dapat yang lebih baik, aku lebih suka menjadi orang kembar. Mau melihat bekas luka-lukaku? "

Aku menunduk untuk melihat luka-lukanya, tetapi aku masih juga bertanya apa yang dia pikirkan saat terjadinya perampokan.

"Hal pertama yang terlintas dalam pikiranku adalah bahwa aku harus mengunci pintu belakang," jawab Jerry. "Kemudian setelah mereka menembak dan aku tergeletak di lantai, aku ingat bahwa aku punya dua pilihan: aku dapat memilih untuk hidup atau mati. Aku memilih untuk hidup."

"Apakah kamu tidak takut?" tanyaku.

Jerry melanjutkan, " Para ahli medisnya hebat. Mereka terus berkata bahwa aku akan sembuh. Tapi saat mereka mendorongku ke ruang gawat darurat dan melihat ekspresi wajah para dokter dan suster aku jadi takut. Mata mereka berkata 'Orang ini akan mati'. Aku tahu aku harus mengambil tindakan."

"Apa yang kamu lakukan?" tanyaku lagi .

"Disana ada suster gemuk yang bertanya padaku," kata Jerry. "Dia bertanya apakah aku punya alergi.. 'Ya' jawabku. Para dokter dan suster berhenti bekerja dan mereka menunggu jawabanku. Aku menarik nafas dalam-dalam dan berteriak, 'Peluru!' Ditengah tertawa mereka aku katakan, 'Aku memilih untuk hidup. Tolong aku dioperasi sebagai orang hidup, bukan orang mati'."

Jerry dapat hidup karena keahlian para dokter, tetapi juga karena sikapnya, hidupnya yang mengagumkan. Aku belajar dari dia bahwa tiap hari kamu dapat memilih apakah kamu akan menikmati hidupmu atau membencinya.

Satu hal yang benar-benar milikmu yang tidak bisa dikontrol oleh orang lain adalah sikap hidupmu, sehingga jika kamu bisa mengendalikannya dan segala hal dalam hidup akan jadi lebih mudah.

Sekarang kamu punya dua pilihan:
1. Kamu dapat menutup mail ini, atau
2. Kamu meneruskannya ke seseorang yang kamu kasihi.

Aku berharap kamu memilih #2, karena aku telah melakukannya.