Seringkali saya merasa malu dengan orang lain
Terlebih lagi pada diri saya sendiri
Kemarahan yang tak dapat ditahan ketika saya hanya ingin marah
Hanya ingin marah
Tidak satupun orang yang luput dari kemarahan saya
Tidak satu hatipun yang tidak saya paku pagar rumahnya
Meski tak perlu saya cabut paku di pagar itu, paku-paku itu tercabut sendiri dari pagar hati mereka
Karena mereka saya anggap sebagai anjing-anjing saya
Saya tidak peduli siapa mereka
Karena mereka adalah anjing-anjing saya
Apapun yang saya ucapkan, menjadi mantra mujarab yang akan menjadi kenyataan
Saya tidak peduli apakah mereka punya hati atau tidak
Yang penting...
Saya hanya ingin marah
Pokoknya marah
Saya tahu apa yang anjing saya lakukan untuk saya
Mereka bekerja untuk saya
Mereka kerja untuk membiayai penerbangan saya
Mereka menghasilkan uang untuk kesenangan saya
Modalnya kan memang dari saya
Apa esensi kemarahan saya pada mereka
Saya sendiri tidak tahu
Saya hanya ingin menusukkan paku ke pagar hati mereka
Saya tidak peduli berlubang ataukah tidak
Saya tidak punya urusan dengan ketersinggungan hati mereka
Mereka masih butuh makan
Mereka pasti masih akan mengekor pada saya dan meminta saya untuk mengulurkan tangan saya untuk mereka
Selasa, 17 Maret 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
emangnya ada apa toh mas?
BalasHapus