Senin, 04 Februari 2008

Harga Seorang Abdi

Setiap kali aku berdo'a aku selalu meminta,

Ya Allah, pertemukan aku dengan orang-orang yang tepat. Untuk bisa saling memahami, saling berbagi, tanpa ada dominasi. Bertukar pemikiran, pendapat.

Memang yang namanya Allah, selalu memberikan yang terbaik bagi manusia. Mungkin bagiku banyak hal yang pahit yang telah, sedang dan akan aku temui. Terkadang yang pahit itu membuat hati benar-benar broken. Broken se broken-broken nya. Luluh lantak (kalau bangsa kita ngomong)

Semua yang kita bangun
Hancur hingga selembut-lembutnya
Oleh sahabat, saudara, pacar, anak, atau bahkan istri/suami

Ada yang ngomong
SEBELUM KITA BERTEMU ORANG-ORANG YANG TEPAT
TUHAN AKAN MEMPERTEMUKAN KITA DENGAN ORANG-ORANG YANG SALAH

Aku sependapat dengan itu
Meski hingga saat ini, aku merasa belum bertemu dengan orang yang tepat
Untuk berbagi, belajar, maupun menikmati hidup

Saat ini aku hanya hendak menghadapkan mukaku kepada Allah
Sebagai hamba-Nya
Abdi-Nya

Coba lihat abdi dalem di Jogja. Keraton Ngayogyakarta
Abdi-abdi itu nggak ada yang kaya
Hartanya pas-pasan
Tapi coba ngomong-ngomong sama mereka
Mereka punya kebanggaan sebagai abdi dalem

Darah mereka nggak biru
Merah seperti aku, kamu sekalian
Tapi kesederhanaan mereka patut kita jiplak untuk mengabdikan hidup kita kepada-Nya
Kenapa kita nggak punya kebanggaan itu
Nggak punya apa nggak mau punya

Let's think for next life

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Nek ngomong sing gena lo yo...